"Dengan modal sekecil-kecilnya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.."
Kalau pernah belajar ekonomi pasti pernah dengar teori ini... Maksudnya kali : dengan uang receh, dapat menghasilkan uang lembaran merah ratus ribu... Tapi hari genneee...?? Di saat daya beli masyarakat agak-agak doyong... Kayaknya bagi kami udah ngga pas banget deh tuh teori... Yang ada dengan modal minim, kami harus luar biasa kreatif untuk bisa menghasilkan produk bagus (burger enak) dan harganya terjangkau dengan daya beli masyarakat...
Dan namanya Burger enak pasti berhubungan dengan bahan baku yang bagus dan tentu saja temenan sama harga mahal... Nah... disini mulai ngga nyambung kan?
Burger Enak = Bahan Baku Mahal, tapiiii....harus dijual dengan Harga murah & terjangkau...
Burger Enak = Harga Murah... (Jaka Sembung Naik Ojek, Ngga Nyambung Jek...)
Dalam situasi sulit gini... Mau ngga mau... suka ngga suka...
Kami harus berpihak pada Rajanya...yaitu P-E-L-A-N-G-G-A-N... (Hidup Pelanggan!!). Profit cukup aja... yang penting kebeli daahh...
Kalau untuk burger/hotdog kami sudah dapat hitungan profit yang pas dan tentunya dengan harga jual yang terjangkau pelanggan... Tapi yang namanya jualan kan ngga cuma barangnya aja... Bungkusnya gimana?? Apalagi banyak pembeli kami yang 'Take away"... Masa bungkusnya plastik kresek? Nanti disangka orang gorengan, gimana? Gengsi dong.... (nadanya ngedangdut kayak Camelia Malik...)
Apalagi ada yg bilang, Packaging is part of product to attractive customers to buy
( Pendapat Om Kotler apa bukan ya? lupa) Walhasil kami survey sana-sini untuk dapat input mengenai Bungkus yang pas dengan Burger-Mania.. Outlinenya : Burger-Mania's packaging should be attractive, strong enough to hold burgers inside and cheap too...
Menentukan bungkus yang bagus dan low cost agak membingungkan juga... (mungkin karena Jaka Sembungnya itu). Dari hasil nanya sana/i, liat-liat bekas bungkus produk lain (Pemulung dadakan).. Kami memutuskan bungkus Burger-Mania harus terbuat dari kertas bukan plastik (salah satu alasannya karena 'Green' alias ramah lingkungan... ceilee)...
- Pertama kali kami buat dari kertas doorslag dipotong Bujur Sangkar, ngga ada logonya... sederhana banget, waktu itu yang penting ada bungkus deh...
- Ngga lama... mulai meningkat dari kertas HVS di print logo BW, mulanya putih... maunya sih logonya warna tapi ngga kuat beli tinta printer warnanya...
- Kemudian lanjut ke kertas HVS warna kuning gram lebih ringan. tapi sudah dalam bentuk kantong kertas, caranya di lipat-lipat dan di lem sisi-sisinya untuk jadi kantong... Siapa yang ngelipatin dan ngelem? Jangan tanya, yang punyalah yang jadi kuli lipat dan kuli lem...
Mulanya ngga pake logo... tapi disarankan teman untuk sablon logo... Walhasil nyari-nyari tukang sablon malah ditawarin beli peralatan sablon dan tintanya... penjualnya yang ngajarin kami cara menyablon kertas... (bisa aja tuh engkoh jadiin kita tukang sablon)... Alhamdulillahnya waktu itu bersamaan dengan membuka outlet di Jl. Gabus Perumnas 2 Bekasi, dan kami sudah ada Karyawan... Jadi dialah yang (menderita) melipat dan melem...
- Ada sekitar 3 bulan kami pakai kantong kertas kuning ini dengan sablonan logo...
Seiring dengan penjualan retail kami makin bagus dan Burger-Mania makin laku... persediaan kantong Sablon cepat habis... bikin kantong kertas juga jadi terburu-buru... Pulang kantor selain kontrol outlet di Gabus... lembur juga nyablon kertas...Sampai suatu malam, mungkin karena cape.. kami sempat dis-orientasi... Ini mau bisnis Burger apa jadi Tukang Sablon aja yach?? (hehehe - sayang ngga simpan arsip kantongnya untuk di foto)...
Foto terlampir Koleksi kami sewaktu survey packaging untuk Burger-Mania. Ada yang beli..ada yang hasil mulung (tentunya yang masih bersih)...ada yang bekas kado... ada yang nodong karyawannya (alias minta)... Ada yang dikasih orang (tau aja kalo qite suka kumpulin)...